Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Dalam matematika
keuangan salah satunya itu terdapat berbagai bentuk bunga. Tapi disini akan
dijelaskan mengenai apa itu bunga majemuk dalam dunia keuangan khususnya pada
sistem perbankkan. Karena dalam perbankkan itu menggunakan bunga untuk
menentukan beban atau biaya yang
dibebankan kepada pengguna uang dan penyimpan uang.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian tentang Bunga
Majemuk?
2.
Kapan menentukan perhitungan Bunga
Majemuk?
3.
Bagaimana rumus untuk menghitung
Bunga Majemuk?
4.
Apa pengertian Bunga Nominal dan
Bunga Efektif, dan bagaimana rumusnya?
5.
Bagaimana rumus menghitung Nilai
Tunai?
6.
Bagaimana rumus menghitung Tingkat
Bunga dan Jumlah Periode (Nilai Akhir)?
7.
Apa itu Continuous Compounding dan
bagaimana perhitungannya?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui dan memahami apa
yang dimaksud bunga majemuk.
2.
Untuk mengetahui dan memahami
kapan perhitunga bunga majemuk.
3.
Untuk mengetahui dan memahami
rumus bunga majemuk.
4.
Untuk mengetahui dan memahami
pengertian bunga nominal dan bunga efektif serta rumusnya.
5.
Untuk mengetahui dan memahami
bagaimana cara penghitungan nilai tunai.
6.
Untuk mengetahui dan memahami
bagaimana rumus perhitungan tingkat bunga dan jumlah periode (nilai akhir).
7.
Untuk mengetahui dan memahami
pengertian continuous compounding, dan rumus perhitungannya.
Bab II
Pembahasan
A.
Pengertian
Bunga Majemuk
Sebelum
membahas mengenai bunga majemuk perlu diingat bahwa, pada bunga tunggal
principal (modal) selalu sama. Dan bunga
dibayarkan pada akhir periode peminjaman.
Sedangkan pada bunga majemuk adalah bunga yang jatuh
tempo ditambahkan ke modal awal pada akhir setiap compound atau periode
perhitungan bunga untuk mendapatkan modal awal yang baru (modal awal
ditambahkan besar bunga).
Perhitungan bunga untuk periode selanjutnya didasarkan
pada modal awal baru, bukan pada modal awal, demikian selanjutnya. Perhitungan
bunga yang demikian ini disebut bunga
majemuk. Bunga majemuk juga bisa dikatakan bunga yang berbunga.
B. Periode Perhitungan Bunga Majemuk
Periode bunga
majemuk adalah periode bunga dihitung untuk ditambahkan ke modal awal. Periode
perhitungan tidak diharus 1 tahun, dapat dinyatakan dalam minnguan, bulanan,
triwulan (3 bulan), semesteran (6 bulan), atau tahunan. Beberapa istilah yang terkait dengan masalah bunga majemuk antara
lain adalah frekuensi penggabungan, periode bunga, dan banyaknya periode bunga.
·
Frekuensi Penggabungan adalah banyaknya penggabungan bunga dengan
modal dalam waktu satu tahun.
·
Periode Bunga adalah lamanya waktu antara penggabungan bunga terhadap
modal yang berurutan.
P = modal awal (principal)
S = nilai akhir
n = jumlah periode perhitungan bunga
m = frekuensi perhitungan bunga dalam satu
tahun
|
jm =
tingkat bunga nominal tahunan dengan periode perhitungan m kali per tahun
i = tingkat bunga per periode perhitungan
bunga
|
C. Rumus Bunga Majemuk
|
Contoh.
·
Budi menyimpan uang di bank sebesar
Rp10.000.000,00 dan bank memberikan bunga 15% per bulan. Tentukan jumlah bunga
yang diperoleh Budi setelah modal mengendap selama 4 tahun.
Jawab
S
= P
S = Rp10.000.000,00
S = Rp10.000.000,00 x 1,8153549
S = Rp18.153.549
|
P = Rp10.000.000,00
i =
= 0,0125
n = 4 tahun x 12 = 48 bulan
·
Devi menabung di bank
sebesar Rp3.000.000,00 dan bunganya sebesar 10% diperhitungkan dan dikreditkan
harian. Berapa besar bunga yang dihasilkan selama tahun pertama dan tahun ke-2.
Jawab
Ø
Tahun Pertama
P
= Rp3.000.000,00
i =
=
n
= 365
I
= S – P = P
– P
I
= Rp3.000.000,00
I
= Rp3.030.150,086 – Rp3.000.000,00
I
= Rp30.150,086
Jadi, tingkat bunga per periode
adalah Rp30.150,086
Ø
Tahun Kedua
P = Rp3.030.150,086
i =
=
n
= 365
I
= S – P = P
– P
I
= Rp3.030.150,086
I
= Rp3.060.603,181 – Rp3.030.150,086
I
= Rp30.453,096 Jadi, tingkat
bunga per periode adalah Rp30.453,096
D. Bunga Nominal dan Bunga Efektif
Bunga Nominal disebut juga
sebagai bunga tahunan. Bunga nominal
adalah bunga yang dasar bunga (%) dari bunga majemuk telah ditentukan dan
bunga tersebut dapat dibungakan dalam sembarang periode waktu, misalnya
tahunan, setengah tahun, seperempat tahun, bulanan, mingguan, dan bahkan
harian. Tapi jika bunga nominal harus dibunga-berbungakan setengah tahun maka
bunga tersebut harus dibagi dua. Dan jika bunga nominal harus dibungakan
bulanan maka bunga tersebut harus dibagi 12, begitu seterusnya.
Rumus Perhitungan Bunga Nominal, sbb :
|
Contoh
·
Seorang Investor menyetorkan
uang sebesar Rp5.000.000,00 bunga dasarnya 8% dengan berbunga setiap setengah
tahun selama 3 tahun. Carilah bunga majemuknya!
S = P
= Rp5.000.000
= Rp5.000.000,00
(1,265319018)
= Rp6.326.595,092
Jadi, bunga majemuknya adalah Rp6.326.595,092
|
Ø
P = Rp5.000.000,00
i = 8% = 0,08
m = 2
|
i =
, maka 1+
atau
|
Contoh
·
Hitunglah tingkat bunga
efektif
yang
ekuivalen dengan
dan
!
Ø
=
= 1,221335767 – 1
= 0,221335766 = 22,13%
|
Ø
=
= 0,10381289 = 10,38%
|
E. Menghitung Nilai Tunai (Nilai Sekarang)
Dalam dunia
perbankan dikenal juga istilah deposito, yaitu yaitu cara penyimpanan
uang di bank dengan ketentuan bahwa penyimpan uang dapat diambil simpanannya
pada waktu yang telah ditentukan, jika diambil pada saat belum jatuh tempo maka
dikenai pinalti (denda) sesuai ketentuan yang telah disepakati.
Ada beberapa istilah dalam deposito,
besarnya uang yang disimpan pertama kali disebut nilai tunai, sedang
besarnya uang pada saat pengembalian disebut nilai akhir, dan saat
pengambilan disebut valuta.
Rumus
mencari Nilai Tunai (Nilai Sekarang), sbb :
P =
atau
P =
|
Contoh
·
Sejumlah uang didepositokan selama 3 tahun dengan
suku bunga majemuk 12% pertahun. Jika pada hari valuta, uang tersebut menjadi
Rp25.000.000,00. Tentukan besar uang yang telah didepositokan!
Jawab
Ø
n = 3
= Rp25.000.000,00
i = 12% = 0,12
Jadi, uang yang telah di
depositokan adalah Rp17.794.506,2.
|
=
=
= Rp17.794.506,2.
F.
Menghitung Tingkat Bunga
dan Jumlah Periode (Nilai Akhir)
Rumusnya adalah, sbb
:
|
|
Contoh
·
Karyawan menabung sebesar
Rp3.000.000,00. Berapa tingkat bunga
yang dapat membuat sejumlah uang menjadi dua kali
lipat dalam 6 tahun?
Jawab
Ø
P = Rp3.000.000,00
n = 4 x 6 = 24
Maka: P
Rp3.000.000,00 (1+ i)24
= 2 x Rp3.000.000,00
(1 + i)24 =
i =
i =
0,029302236
j4
= 4 x i
j4
= 4 x 0,029302236 = 0,117208944
j4
= 11,7%
|
Contoh
·
Seorang Karyawan menabung
sebesar Rp2.000.000,00. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membungakan
uangnya menjadi Rp4.500.000,00 dengan j12 = 12%!
Atau n = 7 tahun 10 bulan (
bunga dihitung setiap bulan)
|
P = Rp2.000.000,00
S = Rp4.500.000,00
i =
G. Continuous Compounding
Yang dimaksud disini adalah pada
bunga nomial 12% per tahun akan memberikan bunga efektif sebesar 12,68% per
tahun, apabila periode perhitungannya bulanan (monthly compounding). Dan akan
lebih besar lagi apabila periode perhitungan lebih pendek dari sebulan seperti
dua mingguan, mingguan, atau harian.
Jika
periode perhitungan menjadi lebih pendek lagi seperti per detik, masih tetap
menggunakan persamaan bunga majemuk (compound interest) biasa yaitu S = P
(1 + i)n ; akan tetapi i atau r mendekati 0 (nol) dan n
mendekati tak terhingga (∞).
Persamaannya akan
menjadi S = Peit atau S = Pert
Untuk menurunkan r
yang ekuivalen dengan j1 (i) tertentu, dapat
digunakan persamaan r = ln (1 + ji) atau r = ln (1 + i).
Contoh
·
Seorang Manager perusahaan
mempunyai simpanan deposito sebesar Rp20.000.000,00 dapat memberikan pendapatan
bunga sebesar Rp6.600.000,00 selama 36 bulan. Hitunglah tingkat bunga nominal
tahunannya:
a.
Apabila perhitungan bunga tahunan!
b.
Continuous compounding!
Jawab
a.
Perhitungan bunga tahunan
S = Rp 26.600.000,00
P = Rp20.000.000,00
S = P (1 + i)n
Rp26.600.000,00 =
Rp20.000.000,00 (1 + i)3
1,33 = (1 + i)n
i =
i = 0,574456 =
57,45%
|
b.
Continuous compounding
S = Rp26.600.000,00
P = Rp 20.000.000,00
t = 3
S = Pert
Rp26.600.000,00
= Rp20.000.000,00 ert
1,33 = ert
ln 1,33 = ln ert
0,285178942 = 3r
r =
0,095059647 = 9,506%
|
Bab III
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Bunga Majemuk adalah
bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke modal awal pada akhir setiap compound. Rumus bunga majemuk:
.
Bunga nominal adalah bunga yang dasar bunga (%) dari bunga
majemuk telah ditentukan dan bunga tersebut dapat dibungakan dalam sembarang
periode waktu. Rumus untuk menentukan nilai nominal:
.
Bunga Efektif adalah suatu bunga apabila dibungakan tahunan akan menghasilkan bunga
yang sama besardengan bunga nominal yang dibungakan setiap tahun. Rumus untuk
menentukan nilai efektif:
.
Rumus mencari Nilai Tunai (Nilai Sekarang): P =
.
Rumus
menghitung Tingkat Bunga dan Jumlah Periode (Nilai Akhir):
Continuous Compounding adalah
pada bunga nomial 12% per tahun akan memberikan bunga efektif sebesar 12,68%
per tahun, apabila periode perhitungannya bulanan. Untuk menentukan nilai
continuous Compounding adalah S = Peit
atau S = Pert.
Daftar Pustaka
Frensidy, Budi. 2006. Matematika
Keuangan,edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Hidayat, Wahyu. 2005. Matematika Ekonomi,
edisi revisi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Kalangi, Josep Bintang. 2006. Matematika Ekonomi dan Bisnis, buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Sanjoyo,
Bandung Arry, dkk. 2008. Matematika Bisnis dan Manajemen, untuk SMK jilid 3.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan, Departemen Pendidikan: Jakarta.
Agus, Nuniek
Avianti. 2008. Matematika, untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas XII.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
http://sutrisnowijaya.wordpress.com/2011/03/16/pemodelan-matematika-pada-tabungan-dengan-bunga-majemuk/
0 komentar:
Posting Komentar
Guna Pengembangan Blog ini admin mohon komentarnya_terimakasih.