Penelitian eksperimen

Written By riyadu's blogs on Rabu, 19 Maret 2014 | 20.03



Penelitian eksperimen adalah observasi objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih factor divariasikan dan factor lain yang dibuat constan. Terdapat tiga syarat utama yaitu manipulasi, kontrol dan randomisasi.Secara singkat, maka dapat dikatakan bahwa penelitian eksperimen dimana minimal salah satu variable dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat.[1] Sedangkan pengertian dari manipulasi sendiri adalah memberikan perlakuan atau mengkondisikan keadaan/kejadian yang berbeda dalam subjek penelitian.
Apa yang terjadi apabila suatu penelitian membutuhkan desain eksperimental namun kondisinya tidak bisa dikontrol. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya penelitian seperti eksperimen. Berikut merupakan desain penelitian seperti penelitian seperti eksperimen.

1. Eksperimen Kuasi (Quasi Experiment)
Ekperimen Kuasi bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni. Eksperimen ini disebut juga dengan metode semu.. Eksperimen kuasi bisa saja digunakan apabila minimal dapat mengatur hanya satu variable saja meskipun dalam bentuk matching, atau memasangkan/menjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik. [2] Metode ini masih menggunakan kelompok kontrol seperti metode eksperimen namun tidak menggunakan pengambilan kelompok secara acak namun berpasangan
Keunggulan dari metode ini adalah dapat dilaksanakan bahkan di penelitian yang berlangsung dalam kondisi dimana pengontrolan terhadap variabel sangat sulit sehingga kemungkinan sukar untuk melakukan eksperimen murni Sementara kelemahan dari metode ini adalah adanya pengontrolan variable yang lemah menyebabkan karakteristik dalam satu kelompok perlakuan tidak bisa dibuat sama atau disamakan.

2. Eksperimen Lemah atau Pra eksperimen
Eksperimen lemah atau pra eksperimen adalah penelitian yang tidak menggunakan sama sekali penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variabel. Dalam model desain penelitian ini maka kelompok tidak diambil secara acak atau berpasangan, tidak ada kelompok pembanding tapi diberi tes awal dan tes akhir.
Desain metode ini paling lemah maka tidak disarankan untuk digunakan dalam penelitian ilmih setingkat skripsi, tesis maupun disertasi tapi masih boleh digunakan dalam penelitian latihan saja.



3. Eksperimen Subjek Tunggal
Dalam eksperimen subjek tunggal maka eksperimen dilakukan terhadap subejk tunggal dengan menggunakan variasi bentuk murni, kuasi dan lemah. Perbedaan antar kelompok dihitung berdasarkan skor rata-rata antar kelompok tersebut. Pendekatan dasar dalam eksperimen subjek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut. Agar memiliki validitas internal yang tinggi maka desain tersebut harus memperhatikan pengukuran yang ajeg, berulang-ulang, adanya deskripsi kondisi, garis dasar, kondisi perlakuan, rentang dan stabilitas yang relatif sama serta variabel yang diubah hanya satu.

[1] Liche Seniati, Aries Yulianto, Bernadette N Setiadi, Psikologi Eksperimen, Penerbit Indeks, Jakarta, 2005
[2] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008



PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian Eksperimental merupakan bentuk penelitian dimana peneliti (eksperimenter) dengan sengaja memberikan perlakukan (treatmen) kepada responden (subyek), selanjutnya mengamati dan mencatat reaksi subyek, dan kemudian melihat hubungan antara perlakuan yang diberikan dan reaksi (perilaku=variabel tergantung) yang muncul dari subyek. Hakekat tujuan penelitian eksperimental adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa, 2004). Manurut Latipun (2002) Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengn melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Sementara Hadi (1985) mendefinisikan penelitian eksperimen sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Kesimpulannya penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Wilhelm Wundt (dalam Alsa, 2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
1.Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian.
2.Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
3.Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya.
4.Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).
Untuk lebih jelasnya mengenai cara penggunaan penelitian eksperimen, cara pemilihan desain eksperimen dan cara penentuan subjek penelitian dapat dibaca pada beberapa buku berikut:
Latipun.2002, Psikologi Eksperimen, (Malang:UMM Press).
Sutrisno Hadi. 1985, Metodologi Research Jilid 4, (Yogyakarta:Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM).
Asmadi Alsa. 2004, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar).
Fred N. Kerlinger, Asas-Asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press).







Metode Penelitian Korelasi. *Korelasi berarti hubungan timbal balik. *Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sutrisno Hadi, 1979). *Merupakan penelitian yang paling banyak digunakan dan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi perkembangan pengetahuan di bidang pendidikan (Cornell, 1969) ARAH KORELASI Jika dua gejala berjalan secara sejajar atau bergandengan tangan maka korelasi antara gejala itu disebut KORELASI POSITIVE. Contoh: Korelasi antara berat badan dengan tinggi badan * Sebaliknya: Jika berlawanan arah maka korelasi tersebut disebut KORELASI NEGATIVE. * Contoh: Korelasi antara banyaknya es yang terjual dengan banyaknya air hujan. * Jika kedua gejala tidak terdapat hubungan yang menentu, baik POSITIVE maupun NEGATIVE maka kedua gejala itu disebut TIDAK BERKORELASI. * Contoh: Banyaknya daun-daun dengan banyaknya orang yang sakit tumor. KELEBIHAN METODE KORELASI Kemampuan untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan). Metode ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki bagaimana beberapa variabel, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, memepengaruhi variabel lain. Penelitian metode korelasi juga daat memberikan informasi tentang derajat( kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Bersumber ( Ibnu Hadjar,1996) KELEMAHAN METODE KORELASI Menurut ( Walter R. Borg dan Meredith D. gall, 1979). Penelitian ini tidak dapat digunakan hubungan sebab akibat antara variabel yang saling berhubungan. Penelitian ini sering dikritik karena berusaha menyederhanakan perilaku yang kompleks dengan membaginya menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana. Metode Penelitian Eksperimen. DEFINISI * Merupakan desain penelitian ilmiah yang paling teliti dan tepat untuk menyelidiki pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain (Borg & Gall, 1979). * Suatu set tindakan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat atau gejala (Wikipedia Indonesia). Merupakan metode yang paling bergengsi di dalam perkembangan ilmu pengetahuan (Travers, 1979). Satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat (gay, 1976). CIRI-CIRI METODE EKSPERIMEN Ekuvalensi statistik dari subyek dalam kelompok yang berbeda. Adanya perbandingan antar 2 kelompok atau lebih. Adanya manipulasi perlakuan, setidaknya ada 1 variabel indeenden. Adanya pengukuran untuk masing-masing variabel independen. Penggunaan statistik inferensial. Adanya desain yang dapat mengontrol secara ketat variabel asing. KESULITAN METODE EKSPERMEN Sulitnya melakukan kontrol terhadap kondisi eksperimental atau variabel independen lain, berhubungan dengan validitas internal. Kekhususan kondisi eksperimen, sebagai akibat dari ketatnya kontrol, berhubungan dengan validitas internal. ANCAMAN METODE EKSPERIMEN Ancaman Validitas Internal. Ancaman Validitas Eksternal. ANCAMAN VALIDITAS INTERNAL Bila pra- dan pasca uji tidak memiliki tingkat kesukaran yang sama. Bila soal ujian bentuk esai digunakan dalam pengukuran, dan nilai dari ujian pertama dan kedua berfluktuasi. Bila wawancara digunakan untuk mengukur keberhasilan, dan subyek terbiasa dengan wawancara tersebut, sehingga dapat mempengaruhi wawancara berikutnya. Bila pengamatan digunakan sebagaialat pengukuran, dari para pengamat melakukan cara-cara sendiri dalam pengamatan. 5. Bila menggunakan alat mekanik untuk mengukur keberhasilan mungkin tidak dapat berfungsi karena rusak. ANCAMAN VALIDITAS EKSTERNAL Interaksi pra uji perlakuan. Interaksi seleksi perlakuan. Kekhususan variabel-variabel. Susunan reaktif. Gangguan perlakuan ganda CONTOH METODE EKSPERIMEN * Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar dan minat belajar Teknik Fisika Listrik yang menggunakan metode konvensional dan metode peta konsep. Metode Penelitian Studi kasus. DEFINISI Pendekatan yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci (Surachman, 1982: 163). A detail examination of one setting or one single subject, or one single depository of document, or one particular event (Bogdan dan Biklen: 1982:58) Suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari obyek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegras ( Vredenbregt,1987: 38). TUJUAN * Untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. CONTOH STUDI KASUS Studi-studi yang dilakukan piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak. Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidak mampuan belajar yang dilakukan oleh ahli psikologi. Stui lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok masyarakat kecil. CIRI-CIRI PENELITIAN STUDI KASUS Penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang langkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya. KEUNGGULAN PENELITIAN STUDI KASUS Penelitian studi kasus sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Data yang diperoleh dari penelitian studi kasus memberikan contoh-contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik. KELEMAHAN PENELITIAN STUDI KASUS Karena fokusnya terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus itu terbatas sifat representatifnya. Penelitian studi kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subyektif. ( Sumber: sumadi S, 1997: 24)
Blog, Updated at: 20.03

0 komentar:

Posting Komentar

Guna Pengembangan Blog ini admin mohon komentarnya_terimakasih.