Pengembangan
silabus
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“ Penelitian Kualitatif”
Dosen pembimbing:
Beny Asyhar, M.Pd
Disusun oleh PMT-VD kelompok 2, anggota:
2.
Rosyidatun Hasanah (3214103126)
3.
Suci Ruwaida F.N (3214103123)
4.
Vicky Sunafikoh (3214103124)
5.
Weni Firdausi N (3214103125)
6.
Yuni Fita Kurrohmi (3214103126)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG
september
2012
Daftar Isi
Halaman
judul...................................................................................................................1
Daftar
isi............................................................................................................................2
BAB I : Latar
Belakang....................................................................................................3
BAB II : A. Masalah
Dalam Penelitian Kualitatif...........................................................4
B. Bentuk
Rumusan Masalah............................................................................5
C. Jenis
Permasalahan.......................................................................................5
D. Langkah-langkah
Perumusan Masalah.........................................................6
E. Fokus
Penelitian............................................................................................6
F. Judul Penelitian
Kualitatif............................................................................7
G. Merumuskan Judul
Penelitian......................................................................8
BAB III:
Kesimpulan........................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
Penelitian jenis apapun titik tolaknya tidak lain
bersumber pada masalah. Tanpa masalah
penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan mulai
memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara
jelas, sederhana dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian
lainnya berpangkal pada perumusan masalah tersebut.
Dipihak lain, kadang-kadang perumusan masalah dianggap
sepele atau dipandang enteng oleh peneliti. Hal itu dapat dilihat pada usulan
penelitian atau proposal penelitiannya yang perumusan masalahnya tidak mantap
sama sekali. Oleh karena itu uraian dalam makalah ini diberikan pengertian
tentang masalah,fokus dan judul penelitian agar pembaca memperoleh informasi
yang diperlukan untuk penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masalah
Dalam Penelitian Kualitatif
Setiap
penelitian baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatifselalu bersumber
dari masalah.Masalah
adalah suatu keadaan yang lebih dari sekedar pertanyaan, jelas berbeda dengan tujuan, dan bersumber
dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
menimbulkan tanda-tanda dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari
sesuatu jawaban
Pada
dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong , tetapi
dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Dalam
penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian, yaitu :
1. Masalah
yang dibawa peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama.
Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan sama.
2. Masalah
yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang.
3. Masalah
yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus “
ganti” masalah.
Memilih
masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian.
Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal – hal yang
aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja. Masalah
juga dapat diperoleh dari membaca buku. Dapat juga masalah “diberi” oleh orang
lain. Akan tetapi yang paling baik apabila datang dari dirinya sendiri. Telah
disebutkan bahwa penelitian akan berjalan sebaik-baiknya jika peneliti
menghayati masalah.Memang untuk bekerja baik permasalahannya harus menarik
perhatian peneliti. Di samping menarik, peneliti harus memikirkan masalah –
masalah lain. Menarik saja belum cukup menjamin terlaksanaannya, penelitian.
Ada
4 hal yang harus dipenuhi bagi terpilihnya masalah atau judul penelitian ,
yaitu:
1. Harus
sesuai dengan minat peneliti.
2. Harus
dapat dilaksanakan.
3. Harus
tersedia faktor pendukung.
4. Harus
bermanfaat.
B.
Bentuk
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah bentuk pertanyaan yang dapat
memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan.
Secara
umum terdapat 3 bentuk rumusan masalah, yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret
situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
2. Rumusan
masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
membandingkan antara koteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang
lain.
3. Rumusan
masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti
untuk mengkontruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang
lainnya.
C.
Jenis
Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian sering
pula disebut dengan istilah problema atau problematik.
Secara garis besar, peneliti
mempermasalahkan fenomena atau gejala atas tiga jenis :
1. Problema,
untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.
2. Problema
untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema komparatif).
3. Problema
untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi).
Ada 2 macam problema korelasi, yaitu :
1. Korelasi
sejajar, misalnya korelasi antara kemampuan menghitung dan kesetiaan ingatan.
2. Korelasi
sebab-akibat, misalnya korelasi antara teriknya sinar matahari dan larisnya es
buto ijo.
D.
Langkah-langkah
Perumusan Masalah
Berikut ini dikemukakan tentang langkah-langkah
perumusan masalah adalah sebagai
berikut:
Langkah
1 :
Tentukan fokus penelitian.
Langkah2 :
Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan fokus tersebut
yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
Langkah
3 : Dari antara faktor-faktor yang terkait
adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan
mana yang dipilih.
Langkah
4 : Kaitkan secara logis factor-faktor
subfokus yang dipilih dengan focuspenelitian.
E. Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian
kualitatif adalah bahwa gejala dari suatu obyek itu bersifat holistik yaitu
menyeluruh atau tidak dapat dipisah-pisahkan, sehingga peneliti kualitatif akan
menetapkan penelitiannya berdasarkan keseluruhan situasi sosial yang
diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan
aktivitas (activity).
Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif
menetapkan fokus. Penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat
kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Kebaruan
informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami lebih luas dan mendalam tentang
situasi sosial dalam lembaga pendidikan, tetapi juga ada keinginan untuk
menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti.Fokus
yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan
grand tour observation dan grand tour question atau yang disebut
dengan penjelajahan umum.Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh
gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi
sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka di perlukan
pemilihan fokus penelitian.
Spradley dalam Sanapiah Faisal (1998) mengemukakan
empat alternatif untuk menetapkan fokus, yaitu:
1.
Menetapkan fokus pada permasalahan
yang disarankan oleh informan. Informan ini dalam lembaga pendidikan bisa
kepala sekolah, guru, orang tua murid, pakar pendidikan dan sebagainya.
2.
Menetapkan fokus berdasarkan
domain-domain tertentu. Domain dalam pendidikan ini bisa kurikulum, proses
belajar mengajar, sarana prasarana, manajemen pembiayaan, sistem evaluasi dan
sebagainya.
3.
Menetapkan fokus yang memiliki nilai
temuan untuk pengembangan iptek. Temuan ini dalam pendidikan misalnya menemukan
metode mengajar matematika yang mudah dipahami dan menyenangkan.
4.
Menetapkan fokus berdasarkan
permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. Penelitian ini
bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi dan memperluas teori yang telah
ada.
F.
Judul
Penelitian Kualitatif
Judul dalam penelitian kuantitatif pada
umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan demikian judul
penelitian harus sudah spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel yang
akan diteliti. Judul penelitian kuantitatif digunakan sebagai pegangan peneliti
untuk menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang akan digunakan,
instrumen peneliti yang dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan.
Dalam penelitian kualitatif, kkarena
masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam
penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul laporan
penelitian kualitatif yang baik justru berubah, atau mungkin diganti. Judul
penelitian kualitatif yang tidak berubah, berarti peneliti belum mampu menjelajah
secara mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti sehingga belum mampu
mengembangkan pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang
diteliti ( situasi sosial = obyek yang diteliti ).
Judul penelitian kulitatif tentu saja
tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang diteliti, tetapi lebih
padausaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas, dan
mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan beberapa
contoh judul penelitian kualitatif:
1.
Model Perencanaan Pendidikan diera otonomi
daerah.
2.
Profesionalisme
penjabat mengelola pendidikan diera
otonomi daerah
3.
Perbaningan
perkembangan kemampuan kerja lulusan SMK dan SMU pada industri permesinan
modern.
4.
Model pengawasan
pendidikan diIndonesia.
5.
Makna
Pembangunan Pendidikan bagi masyarakat miskin
6.
Model Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme dalam mengelola pendidikan diIndonesia.
G.
Merumuskan Judul
Penelitian
Ada orang yang berdapat bahwa sebaiknya
judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul dapat
diketahui kehendak penelitian dengan kegiatan itu.
Sebaiknya,
orang lain berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika
pembaca ingin tahu
apa yang dimaksud lebih lanjut harus membaca penjelasan bagian lain.
Judul
penelitian yang lengkap diharapkan mencangkup:
1. Sifat dan jenis peneliti.
2. Objek
yang diteliti.
3. Subjek
penelitian.
4. Lokasi/daerah
penelitian.
5. Tahun/waktu
terjadinya peristiwa
Kesimpulan
Perumusan masalah merupakan hal yang pentingdalam
penelitian kualitatif, tanpa adanya masalah seorang peneliti takkan bisa
menentukan objek apa yang akan diteliti. Seorang peneliti juga harus bisa
menentukan fokus sebagai pembatas studi, karena terlalu luasnya masalah.
Setelah merumuskan masalah dan fokus penelitian, peneliti
harus menentukan judul penelitian sebagai proposal. Masalah dan fokus
penelitian masih bersifat sementara karena paneliti juga tidak tahu apa yang
akan dialami atau apa yang ditemui dilapangan maka judul penelitian juga
bersifat sementara dan akan atau mungkin berubah setelah peneliti memasuki
lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar
Guna Pengembangan Blog ini admin mohon komentarnya_terimakasih.